Kamis, 23 April 2015

Brook

Brook  adalah seorang bajak laut dan musisi dari kelompok Bajak Laut Topi Jerami. Ia menjadi kru kesembilan yang bergabung setelah ditemukan tanpa sengaja di atas kapalnya yang karam di lautan misterius "Segitiga Florian". Impiannya adalah dapat bertemu Laboon kembali saat kru topi jerami selesai berlayar mengelilingi Grand Line. Ia berwujud seorang tengkorak yang hidup kembali berkat kekuasaan Buah Iblis miliknya "Yomi Yomi no Mi". Di atas kapal, Brook termasuk satu dari dua orang pendekar pedang selain Roronoa Zoro, dan memiliki nilai bounty sebesar  33.000.000 saat baru bergabung.

Penampilan

Brook adalah tengkorak hidup yang sangat tinggi dengan rambut keriting hitam tebal bergaya afro. Karena seorang tengkorak, ia tidak memiliki organ tubuh lain selain hanya tulang dan rambut afronya. Tubuhnya sangat tinggi, mencapai 266 cm ( 8'8½" ) dan merupakan anggota tertinggi di dalam kru. Ia mengenakan setelan serba hitam lengkap dengan kemeja oranye berkerah lebar dan semacam dasi warna ungu, serta sepasang sepatu. Kadang-kadang ia memakai sebuah topi sulap panjang berwarna hitam dan membawa sebuah tongkat ungu yang merupakan pedangnya. Saat baru bergabung, pakaiannya compang-camping karena bertahun-tahun hidup dalam pengasingan. Saat berkumpul kembali dengan kru topi jerami di Sabaody, Brook mengenakan pakaian warna-warni sesuai dengan profesinya saat itu sebagai penyanyi. Ia masih mengenakan setelan hitam, namun bawahannya diganti dengan celana panjang merah bermotif bunga-bunga putih dan kemeja putih berkerah lebar, serta dasi biru muda. Ia memiliki mantel bulu kuning yang dipakai dileher, serta memakai kacamata coklat berbentuk hati dan topi berdesain mahkota warna emas.

Sebelum kematiannya, Brook memiliki perawakan yang kurus tinggi, berwajah panjang, dan selalu memakai kacamata hitam bundar. Ia memelihara sedikit jenggot dan memiliki semacam luka gores disamping wajah. Di dahinya terdapat bekas luka dalam hingga ke tulang, yang masih dapat dilihat dalam bentuk tengkoraknya.

Kemampuan

Pendekar Pedang
Sebagai pengguna pedang, Brook adalah pendekar pedang yang cukup tangguh, walau tidak sebaik Roronoa Zoro. Gaya berpedangnya merefleksikan gaya pemain anggar, dengan menggunakan satu pedang dan lebih menekankan sisi seni, ketimbang benar-benar bertarung. Karena sifatnya yang konyol, Brook jarang serius dalam bertarung, lebih mirip bermain-main dengan lawannya. Salah satu teknik utamanya dikenal dengan "Hanauta Sancho: Yahazu Giri"; sebuah teknik yang dilakukan sambil bersenandung untuk mengganggu konsentrasi lawannya, hingga mereka baru menyadari serangannya saat Brook telah melewati mereka hingga 10 langkah. Serangan ini awalnya dinamakan "Requirem Banderol", namun kemudian diubah sesuai permintaan nakamanya dahulu.

Musisi

Sebagai musisi, Brook sangat ahli memainkan berbagai alat musik dan bernyanyi. Ia biasa memainkan sebuah biola dengan pedangnya sebagai penggesek, dan beralih memegang gitar saat menjadi seorang bintang rock selama timeskip dua tahun. Kemampuan musiknya begitu baik, bahkan sering digunakannya dalam pertarungan; seperti untuk menghipnotis lawannya hingga tertidur atau menciptakan berbagai halusinasi yang menipu mata.

Buah Iblis

Brook memakan Buah Iblis tipe Paramecia "Yomi Yomi no Mi", yang memberikannya kemampuan untuk bangkit kembali setelah kematian. Pada dasarnya, Brook menyatakan bahwa kekuatan Yomi Yomi no Mi mencegah rohnya untuk menyeberang ke dunia lain setelah meninggal, sehingga ia bisa hidup kembali kapan saja selama tubuhnya tidak mengalami kerusakan yang fatal. Fisik Brook berwujud seorang tengkorak karena rohnya terlambat kembali ke dalam tubuh, akibat pengaruh kabut tebal hingga tersesat setahun setelah ia mati. Meski begitu, wujud tengkoraknya memiliki berbagai kelebihan, terutama karena bobotnya yang ringan. Ia dapat bergerak dengan lincah dan fleksibel, bahkan dapat berjalan di atas air tanpa tenggelam. Ia juga mampu melompat dalam jarak yang jauh dan sangat tinggi, dan dapat menyimpan berbagai benda; seperti Dial Tone dalam kepalanya. Tengkoraknya juga memiliki keunikan, dapat disembuhkan dari kerusakan dengan cepat, setelah meminum susu akibat pengaruh kalsium. Selain itu, ia juga dapat beraktivitas layaknya manusia normal; seperti makan, minum atau menangis, dan dapat melihat meski jelas-jelas tidak memiliki mata. Akibat kurangnya pengetahuan dan kesempatan berlatih, kemampuan Yomi Yomi no Mi Brook tidak terlalu berkembang selama lima puluh tahun terdampar di Segitiga Florian. Awalnya, ia hanya tahu jika Buah Iblisnya memberikan berkah untuknya hidup kembali dan tidak memberikan manfaat lain. Namun setelah latihan keras selama dua tahun saat timeskip, ia mulai mengembangkan kemampuan buah iblisnya; seperti dapat memisahkan rohnya pergi keluar dari tubuh atau menyatukan kembali kepalanya jika terlepas tanpa mengalami luka. Ia juga dapat memanggil kekuatan dunia sisi lain, seperti menyalurkan dinginnya kematian pada serangan pedangnya.

Pedang Brook; "Soul Solid"

Brook menggunakan sejenis pedang yang disebut Shikomizue, pedang yang disembunyikan di dalam tongkat. Ia telah menggunakan pedang ini setidaknya lebih dari lima puluh tahun, sejak awal kemunculannya dalam cerita dan tidak terlihat menggunakan pedang lain. Setelah timeskip, Brook menamakan pedangnya sebagai "Soul Solid", setelah mengembangkan kemampuan melapisinya dengan aura kematian, yang memberi efek membeku dan dingin layaknya kematian. Ia mengklaim bahwa Suku Tangan Panjang telah membantunya mengasah pedang menjadi lebih tajam, saat bersama mereka.

Teknik

Dengan keahliannya berpedang dan bermusik, serta ditambah kemampuan Buah Iblisnya, Brook memiliki berbagai variasi serangan.

Masa Lalu

Dahulu kala, Brook adalah seorang panglima pasukan perang di "kerajaan tertentu" dengan julukan "Humming Brook". Peristiwa tepatnya tidak begitu dijelaskan, namun Brook mengaku bahwa banyak teknik pedangnya yang dinamai oleh nakamanya saat itu.

Kisah Laboon

Sekitar lima puluh dua tahun yang lalu, Brook bergabung dengan Bajak Laut Rumbar yang di kapteni Yorki Calico dan menjadi salah satu musisi diatas kapal. Mereka berlayar dari West Blue dengan maksud menuju Grand Line. Di tengah perjalanan, kapal mereka diikuti oleh seekor bayi ikan paus biru yang tersesat karena tertinggal oleh rombongannya. Menyadari kehadirannya, Brook menyarankan agar mereka menghiburnya dengan memainkan musik. Bersama dengan kru lainnya, Brook kemudian memainkan sebuah sonata bersama-sama. Keesokan harinya, Brook dan yang lain menemukan bahwa paus kecil tersebut terus mengikuti mereka. Namun karena tidak mengganggu, mereka membiarkannya, bahkan turut merasa senang dan memberinya nama Laboon. Sejak saat itu, Laboon ikut bersama Bajak Laut Rumbar melakukan berbagai petualangan. Di sela-sela petualangan, mereka bermain musik bersama-sama sambil menyanyikan lagu-lagu gembira. Setelah beberapa lama, mereka seperti menyadari bahwa Laboon ternyata lebih dekat kepada Brook. Saat Brook dan kru hendak memasuki Grand Line, mereka mulai menghadapi dilema akan keberadaan Laboon. Mereka khawatir jika Grand Line menjadi terlalu berbahaya bagi paus seusia Laboon. Mereka lalu mencoba meyakinkan Laboon untuk tetap tinggal di West Blue sehingga Yorki meminta Brook agar memberitahu Laboon secara pribadi, namun gagal. Karena tak berhasil, Brook dan kru mencoba cara lain dengan berpura-pura mengabaikannya. Rencana ini tampaknya berhasil dan Laboon tidak terlihat untuk beberapa waktu. Bajak Laut Rumbar kemudian meneruskan perjalanannya menuju Grandline melewati Reverse Mountain. Karena kapal mereka mengalami kerusakan saat melewati Reverse Mountain, Yorki memutuskan berlabuh di Twin Cape untuk memperbaikinya. Mereka terkejut saat mengetahui Laboon ternyata terus mengikuti mereka selama ini. Selama perbaikan kapal, Brook dan kru memanfaatkan waktu luang yang tersedia dengan bermain musik dan bernyanyi bersama-sama dihadapan Laboon. Tiga bulan kemudian, kapal mereka selesai diperbaiki dan bersiap-siap melanjutkan perjalanan. Brook bersama kru Rumbar memutuskan untuk meninggalkan Laboon dibawah asuhan Crocus dan berjanji akan menemuinya kembali setelah selesai berlayar mengelilingi dunia. Setelah mengucapkan salam perpisahan, Bajak Laut Rumbar meneruskan perjalanannya menuju Grand Line.

Tragedi Bajak Laut Rumbar

Memasuki Grand Line, Brook dan kru menghadapi berbagai kesulitan dan terus bernyanyi bersama selama pelayaran. Namun suatu hari, bencana datang menimpa kru Rumbar. Kapten Yorki beserta beberapa kru terserang suatu penyakit misterius saat memasuki sebuah hutan. Untuk mencegah menulari kru lainnya, Yorki memutuskan akan membawa ia dan kru yang terinfeksi pergi dari Grand Line dengan melintasi Calm Belt. Yorki dengan menyesal mengatakan kepada Brook bahwa itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan yang tidak terinfeksi. Sebelum berpisah, Yorki meminta Brook dan kru lainnya untuk menyampaikan salamnya kepada Laboon, termasuk memainkan lagu favoritnya "Bink Sake" untuk terakhir kali. Brook dan Bajak Laut Rumbar yang tersisa kemudian melanjutkan perjalanan mereka dengan kapal baru. Ia ditunjuk menjadi kapten yang baru dan mulai mendapatkan nilai bounty selama perjalanan. Semua berjalan lancar pada awalnya, namun saat mereka memasuki Segitiga Florian, mereka diserang oleh beberapa bajak laut musuh. Brook dan beberapa kru mampu bertahan dari serangan tersebut, namun terkena racun yang berasal dari senjata musuhnya. Karena dokter mereka terbunuh dalam serangan tersebut, satu persatu dari mereka jatuh sekarat. Menyadari telah memakan Buah Iblis Yomi Yomi no Mi dan akan hidup kembali, Brook menyarankan agar mereka memainkan satu lagu terakhir dan merekamnya pada sebuah Dial Tone. Brook berjanji kepada krunya saat ia bangkit nanti akan memperdengarkan lagu ini kepada Laboon. Gembira mendengar sarannya, mereka mulai mengerahkan segala kekuatan yang dimiliki untuk memainkan lagu favorit, "Bink Sake". Kemudian satu persatu dari mereka berjatuhan dan meninggal. Brook sendiri terus memainkan musik seorang diri sampai akhirnya menyerah pada racun dan ikut meninggal. Tak beberapa lama, roh Brook berhasil kembali berkat kekuatan Buah Iblisnya. Namun sialnya, ia tidak bisa segera menemukan jasadnya karena tersesat akibat kabut tebal yang menutupi daerah itu. Setelah setahun mencari, ia baru berhasil menemukan jasadnya yang tinggal tulang belulang. Hanya rambut afro yang masih utuh karena memiliki akar yang dalam. Setelah bangkit kembali, ia mengumpulkan sisa-sisa kerangka krunya dan menyimpannya dalam peti di dalam kapal. Brook kemudian tinggal sendirian diatas kapal. Karena kemudi kapal telah rusak akibat pertempuran, ia membiarkan kapal begitu saja hanyut terbawa arus laut. Tak banyak yang bisa dilakukannya selama seorang diri; seperti bergulir di dek, melompat-lompat, bernyanyi sendirian atau bersandar pada dinding membentuk sudut 45 derajat jika bosan. Saat tidur, ia sering bermimpi bahwa teman-temannya masih hidup dan menemukan realitas yang berbeda saat terbangun. Selama lima puluh tahun lebih, Brook menghabiskan waktunya terdampar di atas kapal, hidup dalam kesepian seorang diri.

Bergabung Dengan Kru Topi Jerami

Setelah peristiwa tersebut, Brook bersama orang-orang yang menjadi korban merayakan keberhasilan mereka dengan berjemur menikmati sinar matahari seharian penuh. Setelah puas berjemur, ia bergabung dengan yang lain berpesta di reruntuhan Mansion Mast. Brook memutuskan bermain piano, dan kepada Sanji, ia mengaku turut melihat aksi mereka menghadapi Kuma. Saat memainkan lagu "Bink Sake", Luffy sekali lagi memintanya bergabung karena bayangannya telah kembali. Brook memberitahu Luffy bahwa ia masih belum bisa bergabung karena masih memiliki suatu janji dengan nakamanya Laboon. Namun Luffy kembali memaksanya karena sudah mengetahui janjinya dari Franky, bahwa ia pun telah bertemu dengan Laboon yang terus menunggunya selama lima puluh tahun dan turut di konfirmasi Sanji dan Usopp. Mendengar hal tersebut, Brook akhirnya bersedia bergabung dan mulai memperkenalkan dirinya secara resmi di hadapan kru topi jerami.





sumber : http://id.onepiece.wikia.com/wiki/Brook

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Namun Mohon Dengan Bahasa Yang Sopan